Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Nama : Ana Kurniawaty
NPM : 40211684
Kelas : 3DA01
BAB
I
PENDAHULUAN
Informasi
sebagai salah satu sumber dasar yang ada bagi manajer, yaitu sumber yang hanya
mempunyai nilai sebagaimana halnya mahluk, materi dan moneter. Informasi secara
khusus mempunyai nilai karena ia akan memberikan sumber yang nyata lainnya.
Pemberian ini akan menjadi lebih berperan bila perusahaan bertambah besar.
Pada
awalnya, pemakai output komputer pada perusahaan adalah pegawai administrasi di
bagian akuntansi, yang komputernya melaksanakan aplikasi seperti pembayaran
gaji pegawai, pengelolaan persedian (inventory control), dan penagihan.
Sebagian informasi juga disediakan bagi para manajer, tetapi hanya sebagai
output tambahan dari aplikasi akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
Peranan
Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Manajer adalah seorang
yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau
organisasi. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup
diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Tingkatan manajer
Pada organisasi
berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan
bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada
di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
1.
Manejemen
lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen,
atau mandor (foreman).
2.
Manajemen
tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang
berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
Tingkat
manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk penyajian informasi.
Komponen sumber informasi dikategorikan dalam dua kelompok besar yaitu dari
lingkungan dan internal. Sedangkan bentuk penyajian informasi juga dibagi atas
dua kelompok besar yakni penyajian secara ringkas dan rinci.
Selain
keberadaan manajer itu ada di berbagi tingkatan organisasi atau perusahaan.
Manajer juga dijumpai dalam Bidang Fungsional perusahaan, tempat berbagai
sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian bidang
fungsional pada umunya yaitu seperti :
• Bidang fungsional keuangan (Finance)
• Bidang fungsional jasa informasi (Information services)
• Bidang fungsional pemasaran (Marketing)
• Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)
• Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)
Selanjutnya, dengan Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penataan atau pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan Staf (Staffing)
4. Pengarahan (Directing)
5. Pengawasan (Controlling)
Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Seorang manajer yang berhasil harus banyak memiliki keahlian. Dari sekian banyak keahlian tersebut, terdapat dua keahlian yang mendasar, yaitu :
1. Keahlian Komunikasi (communication skill); manajajer senantiasa berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, orang-orang lain di unit lain dalam perusahaan, dan orang-orang lain di luar perusahaan. Media yang digunakan bisa berupa media tertulis atau lisan. Tiap manajer memiliki pilihannya tersendiri dan menyusun suatu paduan media komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemennya.
2. Keahlian Pemecahan Masalah (problem solving); sebagai suatu kegiatan yang mengarah pada sokusi dari suatu permasalahan. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaiu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Pada umumnya, manajer perlu membuat keputusan ganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan tunggal.
Selain keahlian dasar tersebut, seorang manajer juga harus mengerti mengenai pengetahuan manajemen yang berbasis komputer, yaitu
1. Mengerti Komputer; istilah-istilah komputer, keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer, dll.
2. Mengerti Informasi; bagaimana menggunakan informasi, perolehan informasi, dan bagaimana berbagi informasi, dll.
• Bidang fungsional keuangan (Finance)
• Bidang fungsional jasa informasi (Information services)
• Bidang fungsional pemasaran (Marketing)
• Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)
• Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)
Selanjutnya, dengan Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :
1. Perencanaan (Planning)
2. Penataan atau pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan Staf (Staffing)
4. Pengarahan (Directing)
5. Pengawasan (Controlling)
Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
Seorang manajer yang berhasil harus banyak memiliki keahlian. Dari sekian banyak keahlian tersebut, terdapat dua keahlian yang mendasar, yaitu :
1. Keahlian Komunikasi (communication skill); manajajer senantiasa berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, orang-orang lain di unit lain dalam perusahaan, dan orang-orang lain di luar perusahaan. Media yang digunakan bisa berupa media tertulis atau lisan. Tiap manajer memiliki pilihannya tersendiri dan menyusun suatu paduan media komunikasi yang sesuai dengan gaya manajemennya.
2. Keahlian Pemecahan Masalah (problem solving); sebagai suatu kegiatan yang mengarah pada sokusi dari suatu permasalahan. Selama proses pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaiu tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Pada umumnya, manajer perlu membuat keputusan ganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan tunggal.
Selain keahlian dasar tersebut, seorang manajer juga harus mengerti mengenai pengetahuan manajemen yang berbasis komputer, yaitu
1. Mengerti Komputer; istilah-istilah komputer, keunggulan dan kelemahan komputer, kemampuan menggunakan komputer, dll.
2. Mengerti Informasi; bagaimana menggunakan informasi, perolehan informasi, dan bagaimana berbagi informasi, dll.
Meskipun demikian, tidak
semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk
piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan
sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan
permintaan pekerjaan.
Informasi merupakan
sumber daya utama bagi manajer yang dapat dikelola, bersumber pada 2 pengaruh :
1.
Kegiatan bisnis semakin kompleks.
2.
Komputer mencapai kemampuan yang
semakin baik.
Output yang
dihasilkan digunakan oleh manajer dan orang-orang yang membutuhkan.
Sumber daya Manajemen
Informasi :
1.
Sumber daya FISIK : manusia,
mesin, material, uang.
2.
Sumber daya KONSEPTUAL : Informasi
(termasuk data).
Tugas manajer mengelola sumber daya ini agar dapat
digunakan secara efektif.
Dalam pengelolaan
manajemen informasi pada perusahaan , manajer sangatlah berperan penting,
sehingga untuk mendukung hal tersebut manajer harus memiliki beberapa keahlian
dan pengetahuan manajemen.
Keahlian Manajemen
Seorang manajer yang
berhasil banyak memiliki keahlian, tetapi ada dua yang mendasar yaitu komunikasi
dan pemecahan masalah.Manajer harus memastikan bahwa data mentah yang terkumpul
dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna dan kemudian memastikan
bahwa informasi tersebut layak digunakan oleh oarng-orang dilingkungan
organisasi dalam bentuk yang tepat danpada saat yang tepat sehingga informasi
tersebut dapat digunakan secara maksimal. Akhirnya manajer membuang informasi
yang tidak berguna dan menggantinya dengan informasi yang up-to-date.Semua
Kegiatan diatas dinamakan “Manajemen Informasi”.
Pentingnya Manajemen
informasi dalam Perusahaan, disebabkan karena :
·
Kompleksitas kegiatan bisnis yang
semakin meningkat, disebabkan :
1.
Pengaruh ekonomi internasional, co
: gejolak inflasi.
2.
Persaingan dunia.
3.
Batas waktu yang singkat.
4.
Kendala-kendala sosial.
·
Kemampuan komputer yang semakin
baik.
Keterampilan lain yang dibutuhkan
oleh manajer
1.Teknis
Skill ini membutuhkan
kemampuan untuk menggunakan kemampuan khusus atau keahlian untuk melakukan
tugas-tugas tertentu. Akuntan, insinyur, peneliti pasar, dan ilmuwan komputer,
sebagai contoh, memiliki keterampilan teknis. Manajer memperoleh keterampilan ini
awalnya melalui pendidikan formal dan kemudian mengembangkan mereka melalui
pelatihan dan pengalaman kerja. Keterampilan teknis yang paling penting di
tingkat bawah manajemen.
2.Manusia
Keterampilan ini
menunjukkan kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam kerjasama dengan orang
lain. Keterampilan manusia muncul di tempat kerja sebagai semangat kepercayaan,
semangat, dan keterlibatan tulus dalam hubungan interpersonal. Seorang manajer
dengan keterampilan manusia yang baik memiliki tingkat tinggi kesadaran diri
dan kemampuan untuk memahami atau berempati dengan perasaan orang lain.
Beberapa manajer secara alami lahir dengan keterampilan manusia yang besar,
sementara yang lain meningkatkan keterampilan mereka melalui kelas atau
pengalaman. Tidak peduli seberapa keterampilan manusia yang diperoleh, mereka
penting bagi semua manajer karena sifat yang sangat interpersonal pekerjaan
manajerial.
3.Konseptual
Keterampilan ini panggilan untuk kemampuan untuk
berpikir analitis. Keterampilan analitis memungkinkan para manajer untuk
memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, untuk melihat hubungan
antara bagian-bagian, dan untuk mengenali implikasi dari masalah satu untuk
orang lain. Sebagai manajer memikul tanggung jawab yang semakin tinggi dalam
organisasi, mereka harus berurusan dengan masalah ambigu lebih yang memiliki
konsekuensi jangka panjang. Sekali lagi, manajer dapat memperoleh keterampilan
ini awalnya melalui pendidikan formal dan kemudian mengembangkan mereka dengan
pelatihan dan pengalaman kerja. Semakin tinggi tingkat manajemen, keterampilan
konseptual menjadi lebih penting.Meskipun ketiga kategori mengandung
keterampilan yang penting bagi manajer, kepentingan relatif mereka cenderung
bervariasi dengan tingkat tanggung jawab manajerial.
Bisnis dan manajemen pendidik semakin tertarik dalam membantu orang memperoleh teknis, ketrampilan manusia, dan konseptual, dan mengembangkan kompetensi spesifik, atau keterampilan khusus, yang berkontribusi terhadap kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Berikut ini adalah beberapa keterampilan dan karakteristik pribadi yang Majelis Amerika Collegiate Sekolah Bisnis (AACSB) mendesak sekolah-sekolah bisnis untuk membantu siswa mereka mengembangkan.
Bisnis dan manajemen pendidik semakin tertarik dalam membantu orang memperoleh teknis, ketrampilan manusia, dan konseptual, dan mengembangkan kompetensi spesifik, atau keterampilan khusus, yang berkontribusi terhadap kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Berikut ini adalah beberapa keterampilan dan karakteristik pribadi yang Majelis Amerika Collegiate Sekolah Bisnis (AACSB) mendesak sekolah-sekolah bisnis untuk membantu siswa mereka mengembangkan.
4.Kepemimpinan
Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
melakukan tuga.
5.Self-objektivitas
Kemampuan untuk mengevaluasi diri sendiri secara
realistis.
6. Analytic berpikir
Kemampuan untuk menafsirkan dan menjelaskan pola dalam
informasi.
7.Perilaku fleksibilitas
Kemampuan untuk memodifikasi perilaku pribadi untuk
bereaksi obyektif ketimbang subyektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide secara jelas
dalam kata-kata.
9.Ditulis komunikasi
Kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide jelas
secara tertuli.
10.Dampak pribadi
Kemampuan untuk menciptakan kesan yang baik dan
menanamkan kepercayaan.
Teori Manajer dalam Manajemen
Ada 3 teori
dasar dalam manajemen, yaitu :
1. Model
Tradisional
Dalam pendekatan
ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional. Manajer berasumsi bahwa
pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi manusia, upah lebih penting dari kerja
itu sendiri, dan hanya sedikit sekali orang yang memiliki pengendalian dan
pengarahan diri. Oleh karena itu, maka jalan keluar yang dilakukan manajer
adalah melakukan supervise yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur
kerja sesederhana mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan.
Dengan demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang telah
ditetapkan.
2. Model
Human Relations
Dalam pendekatan
ini manajer menggunakan pola human relations, manajer berasumsi bahwa
bawahannya ingin merasa berguna dan penting, ingin dikenal sebagai seorang
individu yang berarti dan keinginan tersebut mungkin lebih peting daripada
uang. Oleh karena itu, maka tindakan yang dilakukan para manajer dalam
melakukan tugasnya adalah memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa
penting/ berguna, selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan
pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian
diharapkan agar bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan senang) dan
termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran diri (secara
sukarela).
3. Model
Human Resources
Dalam pendekatan
ini, seorang manajer menggunakan pola human resource. Manajer berasumsi bahwa
orang bisa saja tertarik terhadap pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang),
memiliki kreativitas dan inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk
mengendalikan dan mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh
manajer adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada
bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan berinisiatif,
serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif. Oleh
karena itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang lebih tinggi dikalangan
bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi dan peningkatan kepuasan
kerja.
Dari ketiga
pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan seorang manajer
dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang dipilih tentu saja
tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang manager tentang hakekat
manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki, serta lingkungan dan situasi
yang sedang dihadapi. Disamping itu, model sangat mempengaruhi bentuk struktur
organisasi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber daya
manajemen ada dua, yaitu :
1. Sumber daya fisik : manusia, mesin, material, uang.
2. Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
• Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
• Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
• Sumber daya harus selalu diperbaharui.
Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi.di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini, komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
1. Sumber daya fisik : manusia, mesin, material, uang.
2. Sumber daya konseptual : informasi (termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
• Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
• Sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
• Sumber daya harus selalu diperbaharui.
Keterampilan manajemen adalah keahlian komputer dan keahlian informasi.di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini, komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai. Karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
DAFTAR REFERENSI
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar