Teori Atom Dalton
Pada tahun 1808 ilmuan
berkebangsaan Inggris, John Dalton,mengemukakan hipotesa tentang atom
berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust) yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy.
Teori yang diusulkan Dalton:
·
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.
·
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
·
Semua atom terdiri dari unsur kimia tertentu mempunyai massa yang
sama begitu pula semua sifat lainnya.
·
Atom-atom bergabung
membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya
air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
- Kelebihan :
ü Dapat menerangkan Hukum
Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
ü Dapat Menerangkan Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
- Kekurangan :
ü Tidak Dapat menerangkan
sifat listrik atom
ü Pada kenyataannya atom
dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut partikel subatomik.
Model Atom Thomson
Pada tahun 1897 seorang fisikawan Inggris, joseph John Thomson
menemukan elektrion, yaitu suatu partikel bermuatan negatif yang lebih ringan
daripada atom. Dia memperlihatkan bahwa elektron merupakan partikel subatomik.
Dari penemuannya ini J.J Thoson mengemukakan Hipotesis sebagai berikut : “Karena
elektron bermuatan negatif, sedangkan atom bermuatan listrik netral, maka
haruslah dalam atom ada muatan listrik positif, yang mengimbangi muatan
elektron tersebut”. Maka disusunlah suatu model atom yang dikenal
dengan model atom roti kismis sebagai berikut :
Teori yang diusulkan :
a) Atom berbentuk bola pejal bermuatan listrik yang homogen
b) Elektron bermuatan negatif tersebar di dalamnya (seperti
kismis yang tersebar di dalam roti.
- Kelebihan :
ü Dapat menerangkan adanya
pertikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatomik.
ü Dapat menerangkan sifat
listrik atom.
- Kelemahan :
ü Tidak dapat menerangkan
fenomena penghamburan sinar alfa pada lempengan tipis emas
Model Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Ernest Rutherford pada tahun 1911 adalah
penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang
diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat
susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif. Hipotesa dari
Rutherford adalah : “Atom yang tersusun dari inti atom dan elektron
yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada
inti atom”.Teori Yang Diusulkan :
a) Atom terdiri dari inti atom bermuatan positif dan hampir
seluruh massa akan terpusat pada inti.
b) Elektron beredar mengelilingi inti
c) Jumlah muatan
inti sama dengan jumlah muatan elektron, sehingga atom bersifat netral.
d) Sebagian besar
ruangan dalam atom merupakan ruangan kosong.
- Kelebihan :
ü Dapat menerangkan
fenomena penghamburan sinar alfa oleh lempeng tipis emas.
ü Mengemukakan keberadaan
inti atom
- Kelemahan:
ü Tidak dapat menjelaskan
mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika,
gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama –
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
Model Atom Bohr
Pada tahun 1913 Niels
Hendrik David Bohr mengemukakan teori atom yang bertitik tolak dari model atom
Rutherford dan teori kuantum Planck.Teori yang Diusulkan :
a) Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b) Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain
dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi
elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan
yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan
yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
- Kelebihan :
ü Mengaplikasikan teori
kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model atom rutherford.
ü Menerangkan dengan jelas
garis spektrum pancaran (emisi) atau serapan (absorpsi) dari atom hidrogen.
- Kelemahan :
ü Tejadi penyimpangan
untuk atom yang lebih besar dari hidrogen.
ü Tidak dapat menerangkan
efek Zeeman, yaitu spektrum atom yang lebih rumit bila atom ditempatkan pada
medan magnet.
Model Atom
Model Atom Modern
Model
atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin
Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori
mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak
mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada
saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah
ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut
orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin
Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan
fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron
dalam tiga dimensi.
Persamaan
Schrodinger
x,y dan z
Y m ђ E V |
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang = massa = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14 = Energi total = Energi potensial |
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut
model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat
ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Model atom mutakhir atau model atom mekanika
gelombang
Awan
elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital
menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit
dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.
Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.
CIRI KHAS MODEL ATOM MEKANIKA
GELOMBANG
1. Gerakan elektron memiliki sifat
gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr,
tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital
(bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron
dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung
pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam
bilangan kuantum tersebut)
3. Posisi
elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron
Percobaan Chadwick
Kelemahan Model Atom Modern
Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan
secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal
Model
Atom Mekanika
Kuantum-Model
Atom Modern Yang
Dipakai Sampai Saat InI
Salah satu kelemahan model atom Bohr hanya
bisa dipakai untuk menjelaskan model atom hydrogen dan atom atau ion yang
memiliki konfigurasi elektron seperti atom hydrogen, dan tidak bisa menjelaskan
untuk atom yang memiliki banyak elektron.
Werner heinsberg (1901-1976), Louis de Broglie
(1892-1987), dan Erwin Schrödinger (1887-1961) merupakan para ilmuwan yang
menyumbang berkembangnya model atom modern atau yang disebut sebagai model
atom mekanika kuantum .
Pernyataan de Broglie yang menyatakan bahwa partikel
dapat bersifat seperti gelombang telah menginspirasi Schrödinger untuk menyusun
model atomnya dengan memperhatikan sifat elektron bukan hanya sebagai partikel
tapi juga sebagai gelombang, artinya dia menggunakan dualisme sifat elektron.
Menurut Schrödinger elektron yang terikat pada inti atom
dapat dianggap memiliki sifat sama seperti “standing wave”, anda bisa
membayangkan gelombang standing wave ini seperti senar pada gitar (lihat
gambar). Ciri standing wave ini ujung-ujungnya harus memiliki simpul sehingga ½
gelombang yang dihasilkan berjumlah bilangan bulat.
Hal
yang sama dapat diterapkan apabila kita menganggap elektron dalam atom hydrogen
sebagai “standing wave”. Hanya orbit dengan dengan jumlah ½ gelombang tertentu
saja yang diijinkan, orbit dengan jumlah ½ gelombang yang bukan merupakan
bilangan bulat tidak diijinkam. Hal inilah penjelasan yang rasional mengapa energi dalam
atom hydrogen terkuantisasi. (lihat gambar)
Schrödinger kemudian mengajukan persamaan yang
kemudian dikenal dengan nama “persamaan gelombang Schrödinger” yaitu : H? = E?
disebut
sebagai fungsi gelombang, H adalah satu set intruksi persamaan matematika yang
disebut sebagai operator, dan E menunjukan total energi dari atom. Penyelesaian
persamaan ini menghasilkan berbagai bentuk penyelesaian dimana setiap
penyelesain ini melibatkan fungsi gelombang ? yang dikarakteristikkan oleh
sejumlah nilai E. Fungsi gelombang ? yang spesisfik dari penyelesaian persamaan
gelombang Schrödinger disebut sebagai “orbital”.
Apakah
orbital itu? Orbital adalah daerah kebolehjadian kita menemukan elektron dalam
suatu atom atau bisa dikatakan daerah dimana kemungkinan besar kita dapat
menemukan elektron dalam suatu atom.
Bedakan dengan istilah orbit yang dipakai di model atom
Bohr. Orbit berupa lintasan dimana kita bisa tahu lintasan dimana elektron
mengelilingi inti, tapi pada orbital kita tidak tahu bagaimana bentuk lintasan
elektron yang sedang mengelilingi inti. Yang dapat kita ketahui adalah dibagian
mana kemungkinan besar kita dapat menemukan elektron dalam atom.
Werner Heisenberg menjelaskan secara gamblang tentang
sifat alami dari orbital, analisis matematika yang dihasilkannya menyatakan
bahwa kita tidak bisa secara pasti menentukan posisi serta momentum suatu
partikel pada kisaran waktu tertentu. Secara matematis azas ketidakpastian
Heisenberg ditulis sebagai berikut:
?x . ?(mv) ? h/4?
?x adalah ketidakpastian menentukan posisi dan ?(mv)
adalah ketidakpastian momentum dan h adalah konstanta Plank. Arti persamaan
diatas adalah semakin akurat kita menentukan posisi suatu partikel maka semakin
tidak akurat nilai momentum yang kita dapatkan, dan sebaliknya.
Pembatasan ini sangat penting bila kita memmpelajari
partikel yang sangat kecil seperti elektron, oleh sebab itulah kita tidak bisa
menentukan secara pasti posisi elektron yang sedang mengelilingi inti atom seperti
yang ditunjukan oleh model atom Bohr, dimana elektron bergerak dalam orbit yang
berbentuk lingkaran. Disinilah mulai diterimanya model atom mekanika kuantum
yang diajukan oleh Schrödinger.
Sesuai dengan azaz Heisenberg ini maka fungsi gelombang
tidak dapat menjelaskan secara detail pergerakan elektron dalam atom, kecuali
fungsi gelombang kuadrat (?2) yang dapat diartikan sebagai probabilitas
distribusi elektron dalam orbital. Hal ini bisa dipakai unutk menggambarkan
bentuk orbital dalam bentuk distribusi elektron, atau dikenal sebagai peta
densitas.
Model Atom Bohr
Pada
tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki
kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati
daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan
gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck,
diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner
(menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam
lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam
bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari
satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini,
sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, Δ E = hv .
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan
memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum
sudut . Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau n
h/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi
inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor
kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Percobaan Bohr
Kelebihan dan Kelemahan
·
Kelebihan
atom Bohr adalah
bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
·
Kelemahan
model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack
Model Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya ( Hans Geigerdan Erners Masreden )melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa
berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal,
karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap
sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel
yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan
partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000
partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan
perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih
kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan
tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model
Atom Rutherford yang menyatakan bahwa “Atom terdiri dari
inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron
yang bermuatan negatif .” Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat
partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak
saling tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
Percobaan Rutherford
Kelemahan Model Atom Rutherford
- Kelebihan
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti.
- Kelemahan
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah
seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung
yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama
kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya
lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah
dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.
MODEL ATOM
Pengetahuan
para ilmuwan tentang atom bukan berdasarkan pengamatan langsung terhadap atom
per atom, sebab ato terlalu kecil untuk dapat diamati dan diukur sacara
langsung. Diameter atom dinyakini berkisar antara 30 sampai 150 pm. Dengan alat
pembesar apapun kita belum dapat melihat atom, tetapi gejala yang ditimbulkan
oleh atom itu dapat diukur seperti jejak atom, nyala, difraksi, dan lain-lain.
Teori-teori atom yang ada sekarang hanya merupakan model yang dibangun oleh
para ilmuwan sebagai kesimpulan dari hasil berbagai kajian teoritis dan gejala
empiris dengan berbagai pendekatan dan metode ilmiah. Itulah sebabnya terdapat
beberapa model atom yang telah dikembangkan dan dipublikasikan menurut
tenemuan-tenemuan yang secara sinergetis saling mendukung atau bahkan menolak
usulan model atom sebelumnya. Sampai saat ini, teori atom yang paling muktahir
adalah berdasarkan teori mekanika kuantum atau mekanika gelombang dengan
berbagai asumsi dan teorema.
Perkembangan Model Atom
Definisi
awal tentang konsep atom berlangsung > 2000 thn. Dulu atom dianggap sebagai
bola keras sedangkan sekarang atom dianggap sebagai awan materi yang kompleks.
Dibawah ini akan dipaparkan konsep Yunani tentang atom:
- Pandangan
filosof Yunani
Atom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada berakhir - Leucippus (Abad ke-5 SM)
Ada batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi - Democritus (380-470 SM)
A: tidak, tomos: dibagi. Jadi atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom setiap unsur memilki bentuk & ukuran yang berbeda. - Lucretius
Sifat atom suatu bahan dalam “ On the Nature of Things ”
Perkembangan Model Atom Secara Ilmiah
Pengembangan
konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian
dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr
(1914). Setelah
model atom Bohr, Heisenberg mengajukan model atom yang lebih dikenal dengan
model atom mekanika gelombang atau model atom modern.
Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
Model Atom Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William
Crookers , maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut
tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan
partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron .
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
"Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif
dan didalamya tersebar muatan negatif elektron"
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal.
Dengan Percobaan Sinar
Katode Thomson mengemukakan tentang elektron, sehingga disebut sebagai penemu
elektron
Keterangan :
- Sinar dihasilkan dari katoda
- Didekatkan dengan magnet sinar dibelokkan
- Dengan magnet sinar dibelokkan
Kelebihan dan Kelemahan Model Atom Thomson
- Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
- Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut.
Model Atom Dalton
Pada
tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom.
Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa
"Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total
zat-zat hasil reaksi". Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap". Atom
merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
- Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda .
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
Model Atom Dalton seperti bola pejal
Percobaan Lavosier
Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama.
Percobaan
Joseph Pruost
Pada
tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap.
Percobaan
ke- |
Sebelum pemanasan (g Mg)
|
Setelah pemanasan (g MgO)
|
Perbandingan Mg/MgO
|
1
|
0,62
|
1,02
|
0,62/1,02
= 0,61
|
2
|
0,48
|
0,79
|
0,48/0,79
= 0,60
|
3
|
0,36
|
0,60
|
0,36/0,60
= 0,60
|
Kelemahan Model Atom Dalton
- Kelebihan
Mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model atom
- Kelemahan
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu
larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat
menghantarkan arus listrik? padahal listrik adalah elektron yang bergerak.
Berarti ada partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar