Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses
alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan
kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari
0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat
dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat
polutan adalah:
1.Merusak
untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak
dalam jangka waktu lama .Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah.
Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai
tingkat yang merusak.
Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada
tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
A. Menurut tempat terjadinya
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran
udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar
udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a.
Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
b.
Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat
racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil
dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi
toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu
berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan
global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.
c.
Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk
embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel
padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat
mengganggu kesehatan.
d.
Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng- hasilkan sulfur
dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari
dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan
jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan
gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan
morfologi pada daun, batang, dan benih.
Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan
radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk
ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di
tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir
terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi,
berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara
dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3
udara.
2. Pencemaran air
Polusi
air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a.
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik,
misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
b.
Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang
sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
c.
Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan
menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan
yang cepat pada alga (Bloomingalga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak
dapat berfotosintesiskarena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak
bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak
organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan
kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya
yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak.
Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat
pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat
pada organisme pemangsa yang lebih besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
4. Pencemaran suara
Polusi
suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru
mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu
pendengaran.
B. Menurut macam bahan pencemar
Macam
bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi;
berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi), pupuk anorganik,
pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoebacoli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoebacoli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
C. Menurut tingkat pencemaran
Menurut
WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya)
kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1.
Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra
dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan
kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2.
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh danmenyebabkan sakit
yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan
kanker dan lahirnya bayi cacat.
3.
Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnyasehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
4.
Parameter Pencemaran Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan
penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu
sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan
indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter
kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat.
b.
Parameter biokimia
Parameter
biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam
air. Cars pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD
digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan
oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
c.
Parameter fisik
Parameter
fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d.
Parameter biologi
Parameter
biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli,
virus, bentos, dan plankton.
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannyamakluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lngkungan atauberubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alamsehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkanlingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai
denganperuntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun
1982).Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupundisebabkan
oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun).
Ilmu
lingkunganbiasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia,
yangdapat dicegah dan dikendalikan.Karena kegiatan manusia, pencermaran
lingkungan pasti terjadi.Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari.
Yang dapat dilakukanadalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkankesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar
tidak mencemari lingkngan.Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran di sebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkankerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033%dapat memberikan
efek merusak.Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1.Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2.Berada pada waktu yang tidak
tepat.
3.Berada
di tempat yang tidak tepat.
Sifat
polutan adalah :
1.Merusak
untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungantidak merusak
lagi
2.Merusak
dalam waktu lama.Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan
tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkatyang merusak.
A.Macam-macam
Pencemaran Lingkungan
1.Berdasarkan
Tempat Terjadinya
Menurut
tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaranudara, air, dan
tanah.
A. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah
semakinmeningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal daripabrik,
mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil(batubara, minyak bumi), juga
dari mobil, kapal, pesawat terbang,dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di
udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak
hutandi seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, haldemikian
dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
2.CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran.Misalnya,
menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jikaproses pembakaran di
mesin tidak sempurna, maka prosespembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yangkeluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yangada
di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur didalam mobil
dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gasCO dari knalpot akan masuk ke
dalam mobil, sehingga dapatmenyebabkan kamatian.
3.CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas
khlorofluoro karbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gaspengembang,
karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dantidak berbahaya. Gas ini
dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendinginpada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).Gas CFC
yang membumbung tinggi dapat mencapaistratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3).
Lapisan ozon inimerupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.
Kalautidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapaipermukaan
bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhanmenjadi kerdil, menimbulkan
mutasi genetik, menyebebkan kankerkulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC
mencapai ozon, akanterjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon
tersebut“berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.Menurut pengamatan
melalui pesawat luar angkasa, lubangozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat
ini luasnya telah melebihitiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC
harusdibatasi.
4.SO,
SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkanoleh
pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapatberaksi dengan gas
nitrogen oksida dan air hujan, yangmenyebabkan air hujan menjadi asam. Maka
terjadilah hujan asam.Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewantanah
mati. Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudahberkarat. Bangunan
–bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepataus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan
5.Asap
Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah
asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat
menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru,mempengaruhi janin dalam kandungan
dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.Perokok dapat di bedakan menjadi dua
yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
·
Perokok
aktif adalah mereka yang merokok.
·
Perokok
pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yanglebih
besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang
lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
a.
Terganggunya
kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema,
dan kemungkinan kanker paru-paru.
b.
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi
pada logam, danmemudarnya warna cat.
c.
Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti
menguningnya daunatau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau
gasyang bersifat asam.
d.
Adanya
peristiwa efek rumah kaca (green house effect )yang dapatmenaikkan suhu
udara secara global serta dapat mengubah polaiklim bumi dan mencairkan es di
kutub. Bila es meleleh makapermukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi
keseimbangan ekologi.
e.
Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksidanitrogen.
B.
PENCEMARAN AIR
Pencemaran
air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur,atau komponen lainnya kedalam
air sehingga menyebabkan kualitas airterganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau,rasa, dan warna.Ditinjau dari asal polutan dan
sumberpencemarannya,pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1.Limbah
PertanianLimbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida ataupupuk
organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jikabiota sungai tidak mati
kemudian dimakan hewan atau manusiaorang yang memakannya akan keracunan. Untuk
mencegahnya,upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit(khusus
membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel(dapat terurai oleh
mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuaidengan aturan. Jangan membuang sisa
obet ke sungai. Sedangkanpupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkunganair (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhanair
tumbuh subur (bloomin). Hal yang demikian akan mengancamkelestarian bendungan.
bemdungan akan cepat dangkal dan biotaair akan mati karenanya.
2.Limbah
Rumah TanggaLimbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaranair. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahanorganik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buanganmanusia) yang terbawa air
got/parit, kemudian ikut aliran sungai.Adapula bahan-bahan anorganik seperti
plastik, alumunium, danbotol yang hanyut terbawa arus air. Sampah
bertimbun,menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahanpencemar lain
dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologisberupa bibit penyakit,
bakteri, dan jamur
Pencemaran Lingkungan
Macam
– macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan
lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan
dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.
1.Pencemaran Air
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
2.Pencemaran
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng.
Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
3.Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen
(NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara
dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu
sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung
dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
Pembakaran
bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran
hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat
banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer
sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di
Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house
effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang
berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran
hewan.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia.
Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam
Terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai
upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan
penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.Untuk membuktikan
kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai
berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang
sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat.
Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain
menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai
jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.Salah satu
cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan
memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara
sampah organik dan anorganik.Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam
tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan
kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang
lainnya.
2. Penanggulangan limbah industry
Limbah
dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus
diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di
perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung
bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu
ekosistem.Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari
keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari
limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran
udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat
dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu
dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,
seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata
dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama
pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan
bermotor.
4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman
yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan
global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan
temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia”[1] melalui efek
rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Akan tetapi,
masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan
yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek
IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C
(2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan
itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi
gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang
berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.
Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser,
dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa hal-hal yang masih diragukan para
ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa
depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan
yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut
atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian
besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol
Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Hujan Asam
Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa
zat pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang
ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan
asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan
asam-asam kuat, mak pH-nya akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan
asam.Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming, gas buang
seperti SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar
atmosfer bumi sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi,
efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih parah
dibandingkan global warming. Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah
yang kurang tepat untuk menggambarkan jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke
permukaan bumi. Istilah yang lebih tepat seharusnya adalah deposisi asam,
karena pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan bumi tidak hanya melalui air
hujan tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol bahkan pengendapan
langsung. Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan asam.
Sejarah
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal
ini diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A
General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan
asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.Selanjutnya revolusi
industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa penggunaan bahan
bakar batubara dan minyak sebagai sember utama energi untuk mesin-mesin.
Sebagai akibatnya, tingkat emisi precursor (faktor penyebab) dari hujan
asam yakni gas-gas SO2, Nox dan HCl meningkat. Padahal biasanya precussor ini
hanya berasal dari gas-gas gunung berapi dan kebakaran hutan.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus
Smith pada tahun 1872 pada saat menguraikan keadaan di Menchester, sebuah
daerah industri di Inggris bagian utara. Smith menjelaskan fenomena hujan asam
pada bukunya yang berjudul “Air and Rain: The Beginnings of Chemical
Technology“.Masalah hujan asam dalam skala yang cukup besar pertama terjadi
pada tahun 1960-an ketika sebuah danau di Skandinavia meningkat keasamannya
hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Hal tersebut juga terjadi di
Amerika Utara, pada masa itu pula banyak hutan-hutan di bagian Eropa dan
Amerika yang rusak. Sejak saat itulah dimulai berbagai usaha penaggulangannya,
baik melalui bidang ilmu pengetahuan, teknis maupun politik.
Pada tahun 1970 US mulai mengontrol emisi SO2 dan Nox dengan
peraturan pemerintah Clean Air Act. Peraturan ini menentukan standar
polutan dari kendaraan bermotor dan industri. Pada tahun 1990 Congress
menyetujui amandemen untuk lebih memperketat kontrol emisi yang menyebabkan
hujan asam. Amandemen tersebut tercatat mempu mengurangi pengeluaran SO2 dari
23,5 juta ton menjadi sekitar 16 juta ton. US juga merencanakan untuk
mengurangi emisi Nox hingga 5 juta ton pada tahun 2010.
Pembentukan Asam di Atmosfer
Deposisi asam
terjadi apabila asam sulfat, asam nitrat, atau asam klorida yang ada do
atmosfer baik sebagai gas maupun cair terdeposisikan ke tanah, sungai, danau,
hutan, lahan pertanian, atau bangunan melalui tetes hujan, kabut, embun, salju,
atau butiran-butiran cairan (aerosol), ataupun jatuh bersama
angin.Asam-asam tersebut berasal dari prekursor hujan asam dari kegiatan
manusia (anthropogenic) seperti emisi pembakaran batubara dan minyak
bumi, serta emisi dari kendaraan bermotor. Kegiatan alam seperti letusan gunung
berapi juga dapat menjadi salah satu penyebab deposisi asam. Reaksi pembentukan
asam di atmosfer dari prekursor hujan asamnya melalui reaksi katalitis dan
photokimia. Reaksi-reaksi yang terjadi cukup banyak dan kompleks, namun dapat
dituliskan secara sederhana seperti dibawah ini.
Pembentukan Asam Sulfat (H2SO4)
Gas SO2, bersama dengan radikal
hidroksil dan oksigen melalui reaksi photokatalitik di atmosfer, akan membentuk
asamnya.
SO2 + OH -> HSO3
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3
SO3 + H2O -> H2SO4
HSO3 + O2 -> HO2 + SO3
SO3 + H2O -> H2SO4
Selanjutnya apabila diudara
terdapat Nitrogen monoksida (NO) maka radikan hidroperoksil (HO2) yang terjadi
pada salah satu reaksi diatas akan bereaksi kembali seperti:
NO + HO2 -> NO2 +
OH
Pada reaksi ini radikal
hidroksil akan terbentuk kembali, jadi selama ada NO diudara, maka reaksi
radikal hidroksil akan terbantuk kembali, jadi semakin banyak SO2, maka akan
semakin banyak pula asam sulfat yang terbentuk.
Pembentukan Asam Nitrat (HNO3)
Pada siang hari, terjadi reaksi
photokatalitik antara gas Nitrogen dioksida denan radikal hidroksil.
NO2 + OH -> HNO3
Sedangkan pada malam hari
terjadi reaksi antara Nitrogen dioksida dengan ozon
NO2 + O3 -> NO3 +
O2
NO2 + NO3 -> N2O5
N2O5 + H2O -> HNO3
NO2 + NO3 -> N2O5
N2O5 + H2O -> HNO3
Didaerah peternakan dan
pertanian akan concong menghasilkan asam pada tanahnya mengingat kotoran hewan
banyak mengandung NH3 dan tanah pertanian mengandung urea. Amoniak di tanah
semula akan menetralkan asam, namun garam-garam ammonia yang terbentuk akan
teroksidasi menjadi asam nitrat dan asam sulfat. Disisi lain amoniak yang
menguap ke udara dengan uap air akan membentuk ammonia hingga memungkinkan
penetralan asam yang ada di udara.
Pembentukan Asam Chlorida (HCl)
Asam klorida biasanya terbentuk
di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan Chloroflorocarbon (CFC) dan
radikal oksigen O*
CFC + hv(UV) ->
Cl* + produk
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3
Reaksi diatas merupaka bagian
dari rangkaian reaksi yang menyebabkan deplesi lapisan ozon di stratosfer.
Perbandingan ketiga asam tersebut dalam hujan asam biasanya berkisar antara 62
persen oleh Asam Sulfat, 32 persen Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.Pulau
Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di Indonesia,
terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian yang terpusat di
pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000
ton per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada
tahun 2000 tercatat mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari
berbagai sumber pencemar.
Kerusakan Lubang Ozon Seluas Amerika Utara
Kerusakan lapisan ozon
di Kutub Selatan seluas 27 juta meter persegi. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID,CIMAHI - Kerusakan
lapisan ozon di Kutub Selatan mencapai seluas 27 juta kilometer persegi. Itu
luasnya lebih besar dibandingkan Amerika Utara yang luasnya sekitar 25 juta
kilometer persegi.
''Hal ini terjadi karena banyak
sekali perilaku hidup manusia yang tanpa disadari menyebabkan kerusakan ozon,''
kata Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN), Novita Ambarsari, kepada wartawan di sela-sela
Sosialisasi Perlindungan Lapisan Ozon di Pusdik Armed, Kota Cimahi, Senin
(4/7).
Lubang ozon di kutub Selatan ini
bukan dalam arti lubang yang sebenarnya pada lapisan ozon. Akan tetapi, kata
Novita, lubang ozon merupakan penipisan lapisan ozon dengan konsentrasi lebih
rendah dari 220 DU. Nilai ini berdasarkan pengamatan ozon di Kutub Selatan yang
tidak pernah lebih tinggi dari 220 DU sejak tahun 1979.
Sedangkan, berdasarkan data
total ozon hasil pengukuran satelit Nimbus pada Juni 2009, ada kecendrungan
penurunan konsentrasi ozon total di Indonesia sebesar 0,29 DU/tahun. Bahan-bahan
kimia perusak lapisan ozon ini terutama berasal dari jenis chlorofluorocarbons
(CFC) yang digunakan dalam berbagai produk proses seperti lemari es, pendingin
udara, dan proses pembuatan busa lembut sebagai cairan pembersih.
"Bahan perusak lapisan ozon
banyak digunakan dalam industri alat pemadam kebakaran dan Metil Bromida yang
dipakai untuk bahan pestisida,'' kata Novita. ''Pemakaian bahan-bahan ini
meningkat dengan cepat sejak tahun 1970-an yang menyebabkan kandungannya di
atmosfer juga meningkat."
Dia mengatakan cara mengatasi
masalah ini dengan cara mengubah perilaku manusia. Masyarakat harus disadarkan
bahwa manusia harus hidup lebih lama dengan suasana nyaman dan aman. Edukasi
yang disampaikan itu bisa dalam bentuk cerita dan bukti nyata supaya warga
tergerak hatinya untuk hidup dengan cara yang lebih baik.
"Banyak kebiasaan
masyarakat yang tdak sesuai dengan pola back to nature seperti
menyalanya pesawat TV tanpa ada yang menontonnya. Padahal, energi litrik
berasal dari solar. Sedangkan, solar tidak bisa diperbarui dan pembakarannya
sendiri menyebabkan kerusakan lapisan ozon," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar